Rangkaian kegiatan Pendampingan Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA) telah terlaksana. Pada hari sabtu, tanggal 18 maret 2023 SKELAS melaksanakan kegiatan Demo Day Kubisa di Gedung Mahratu - Siak Sri Indrapura. Kegiatan ini merupakan acara puncak dari program pendampingan usaha bagi pelaku UMKM terpilih dengan ide usaha inovatif yang memberi dampak positif bagi sosial dan lingkungan. Program yang telah berlangsung selama 3 (tiga) Bulan ini terdiri dari 10 sesi pelatihan bisnis lestari, seperti pelatihan visioning, pelatihan bisnis model canvas, pelatihan tata kelola bisnis, pelatihan pengembangan barang dan jasa, pelatihan pencatatan keuangan dan rantai pasok secara digital, pelatihan marketing, pelatihan membuat pitch deck sesuai dengan panduan investasi lestari, pelatihan public speaking, pelatihan prototipe desain kemasan ramah lingkungan, dan pelatihan foto produk.
Hadir Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Siak,Bapak Husni Merza yang juga hadir saat Kick Off KUBISA sekaligus menjadi juri saat Demo Day mengatakan terimakasih yang tinggi kepada SKELAS yang sudah sukses menyelenggarakan kegiatan inkubasi ini, beliau menyatakan bahwa SKELAS adalah kumpulan anak muda luar biasa yang sangat di butuhkan siak dalam menunjang penumbuhan ekonomi kreatif dan mendukung visi siak hijau. Wakil Bupati Siak memberikan sambutan sekaligus membuka acara Demo Day KUBISA. “Para pelaku usaha kreatif di Siak harus berfikir bahwa pasar mereka tidak hanya ada di Siak saja, kemudian mereka harus menciptakan produk lokal rasa global”. Beliau berharap dengan adanya program KUBISA ini dapat memberikan kemajuan ekonomi kreatif dan juga kemajuan siak, mengingat Kabupaten Siak merupakan wilayah dengan bentangan alam dan memiliki komoditas beragam, UMKM juga perlu diperkuat dengan pemahaman konsep bisnis lestari.
Ada 26 ide bisnis mendaftar pada program KUBISA. Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Siak. Dari 26 pendaftar diseleksi melalui dua tahapan dan terpilih 8 ide bisnis yang mendapat pendampingan dan pelatihan. 6 diantara delapan para finalis yang hadir dalam acara Demo Day memaparkan inovasi dan solusi bisnis lestari masing-masing kepada juri dan tamu. 3 peserta dari 6 finalis dengan inovasi dan solusi terbaik akan terpilih sebagai pemenang.
DEWAN JURI
HUSNI MERZA, BBA, MM(WAKIL BUPATI)
IRMA CHANTILY( SUPERNOVA ECOSISTEM)
TOMI TAMZIL (SEDAGHO SIAK)
Tamu undangan menuju experience table untuk mencicipi produk makanan yang berasal dari top 6 peserta KUBISA. Setelah selesai, selanjutnya mereka memberikan saran atau masukan kepada produk tersebut.
Setiap finalis mendapat kesempatan berdiskusi dan berjejaring untuk mempromosikan produk olahannya kepada tamu umum dan perusahaan. Keenam peserta mempresentasikan produknya kepada lima perusahaan yang hadir, di antaranya PT RAPP, Bank Riau Kepri Syariah, PT indah Kiat, PT Bumi Siak Pusako, dan Gerai Kabupaten Lestari dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari. Kelima Mitra ini dapat menjadi salah satu akses pasar bagi UMKM finalis. Mitra dan 6 UMKM yang hadir di demo day KUBISA diberi waktu 5 menit untuk mengenalkan mengenai produk yang mereka miliki dan melakukan pendekatan. Hal ini bertujuan untuk menjalin kerjasama/kolaborasi antara mitra dan UMKM.
Malam puncak kegiatan KUBISA dilaksanakan di Lapangan Siak Bermadah, hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kab.Siak sekaligus memberikan Hadiah kepada peserta Terbaik . Bpk Tekad Perbatas Setia Indra Dewa menyebutkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif. Dinas Pariwisata melalui Bidang Ekonomi Kreatif melakukan pendataan potensi, dan melakukan pendampingan terhadap pelaku ekonomi kreatif yang mayoritas merupakan UMKM. pada kegiatan yang sama dinas Pariwisata Kab.Siak mengadakan Acara Bazar Ekraf Siak. Pentonton yang hadir pada sesi penutupan Kubisa dan Bazar Ekraf Siak sangat ramai hingga memenuhi lapangan Siak Bermadah.
TOP 3 PESERTA KUBISA!
Rabu, 08 Februari 2023
Daring: via zoom meeting| 14:00- Selesai
Pada sesi VIII ini perserta KUBISA mendapatkan pembelajaran oleh Narasumber dari Climate and Sustainability, Energi Transition, Social Impact yakni kak Wini Rizkiningayu. Sesi pelatihan public speaking ini menjadi sesi paling seru buat seluruh peserta untuk melatih kepercayaan diri berbicara kepada calon Investor. bagaimana bicara didepan public yang baik, menarik dan jelas?
Kemampuan seorang karyawan berbicara di depan umum (public speaking) saat ini telah menjadi standar kompetensi baik bagi perusahaan, pelaku usaha maupun intansi lainnya. Beberapa aktifitas promosi produk, layanan jasa dan marketing dipastikan banyak melakukan kegiatan seperti presentasi, TOT, negosiasi dan lain-lain, memerlukan seorang public speaking yang handal. Itulah sebabnya mengapa Public Speaking merupakan bekal yang paling berharga saat ini, karena dengan kemampuan Public Speaking seseorang akan mudah mencapai kesuksesan. Ketika kita mempunyai kemampuan yang luar biasa, orang lain tidak akan tahu jika kita tidak “menjualnya” dengan kemampuan Public Speaking. Kemampuan Public Speaking tentu harus terus dikembangkan, salah satunya dengan kegiatan Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA).
Terdapat 3 Hal Penting yang disampaikan oleh kak wily dalam presentasi yakni: Ngerti (audiens harus mengerti apa yang kita sampaikan), Ngrasani (membuat pendengar kita merasakan sesuatu), Ngelakoni (membuat audiens kita menjalankan sesuatu). "Yang paling terpenting adalah Bercerita kepada siapa? Siapa audiensnya? "tambahnya.
Kegiatan berlangsung sangat interaktif dan Peserta Kubisa sangat antusias mengikuti kegiatan sesi ini. Diakhir sesi peserta diberikan Tugas :bercerita 2 menit tentang produk masing-masing melalui kanal pilihan masing-masing dalam bentuk video. Hasil tersebut dikirim WA panitia dan dikumpulkan hari senin.
Setelah mengikuti rangkaian pelatihan visioning sebagai proses awal pendampingan peserta KUBISA, kini para peserta KUBISA juga mendapatkan pelatihan bisnis model canva dan tata kelola bisnis untuk lebih mengenal strategi bisnis lestari. Peserta KUBISA diajak untuk mengenal apa itu bisnis model canva atau BMC oleh Cerli Febri yang merupakan narasumber pada kegiatan ini, beliau adalah Ketua Skelas sekaligus owner
dari Suwai.
Acara ini dilaksanakan secara offline di Tangsi Belanda (Kantin Skelas) pada tanggal 19 Januari 2023. BMC sendiri merupakan strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep dari sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Hal ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah dalam melihat gambaran ide bisnis dan juga realisasinya secara cepat. Terdapat sembilan elemen penting dalam BMC yaitu costumer segments, proposisi nilai konsumen, channels atau media yang digunakan untuk menyampaikan produk dan layanannya, costumer relantionship, sumber pendapatan, sumber daya, aktivitas yang dijalankan, kerja sama, dan struktur biaya.
Setelah penyampaian materi, Cerli mengajak para peserta KUBISA untuk mempraktikkan bagaimana cara membuat bisnis model canva ini dengan mengisi kolom-kolom yang telah disediakan. Dalam prosesnya setiap tim mendapatkan fasilitator dari teman-teman Skelas.
Tujuannya agar para peserta dapat menentukan target pasar dan mengerti cara berinteraksi dengan pelanggan, dapat mengetahui dampak dari usaha yang sedang dijalankan baik itu kepada masyarakat sekitar dan konsumen, selanjutnya peserta juga dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan sumber dana dan sumber daya sesuai dengan karakteristik usaha, serta dapat menentukan pemetaan biaya untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan value proposition.
Proses peserta KUBISA untuk belajar membangun bisnis lestari tidak hanya sampai disitu. Setelah pelatihan BMC, mereka juga mendapatkan pelatihan tata kelola bisnis yang menghadirkan Irma Chantily sebagai narasumbernya. Beliau merupakan Konstelasi Accelerator
Supernova Ecosystem. Pelatihan tata kelola bisnis dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Januari 2023 pukul 14.00-selesai.
Kegiatan kali ini dilaksanakan secara daring via zoom meeting. Walaupun begitu, kegiatan berjalan dengan lancar dan teratur. Para peserta aktif memberikan dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber. Menurut Irma tata kelola adalah hal yang dilakukan secara terus menerus selama bisnis itu berjalan. Tata kelola juga didefinisikan sebagai sistem dan kerangka acuan serta pendekatan yang menyeluruh dari sebuah organisasi. Hal ini meliputi proses, standar dan mekanisme kerja, peraturan kerja dan peraturan organisasi serta praktik kerja.
Tidak hanya itu, tata kelola bisnis juga berguna untuk memandu operasional dan administrasi perusahaan, etika kerja, manajemen resiko, kepatuhan kepada peraturan pemerintah dan sebagainya. Dalam menjalankan sebuah bisnis, tata kelola yang baik diyakini dapat menjadikan organisasi memiliki daya saing yang kuat. Karena mereka dapat mengelola sumber daya secara lebih efisien dan efektif.
Penulis
Desi Ofiani (Volunteer KuBiSa)
Rabu, 18 Januari 2023 Skelas mengadakan kegiatan pelatihan visioning sesi I yang dilaksanakan di Tangsi Belanda (Kantin Skelas). Delapan tim peserta KUBISA yang telah dinyatakan lolos juga turut hadir. Penyampaian materi dilakukan secara online oleh Saniy Amelia Priscila chairperson INKURI yang merupakan narasumber pada kegiatan ini.
Visioning atau visi merupakan sebuah gambaran awal yang ingin diwujudkan di masa depan. Visi dalam sebuah bisnis dianggap sangat penting karena berisi harapan, perencanaan dan strategi yang dapat menentukan masa depan bisnis tersebut.
Terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh narasumber terkait dengan visioning yaitu life map, segitiga peranan dan menciptakan dampak. Peta hidup atau life map diartikan sebagai sebuah pemetaan dari perjalanan hidup. Kegunaannya adalah untuk membantu melihat keseluruhan hidup, menemukan apa yang diminati dan mengetahui di mana keahlianmu berada. Saat membuat peta hidup, perhatikan juga isu apa yang kamu minati kemudian memahami peranan kita dalam menangani masalah.
Melihat pernyataan diatas terdapat tiga hal yang disebut juga sebagai segitiga peranan, yaitu minat, keahlian dan isu yang ingin dipecahkan. Untuk lebih memahami apa itu segitiga peranan, narasumber meminta para peserta KUBISA untuk menuliskan dan menceritakan pengalaman mereka sesuai dengan segitiga peranan tersebut.
Selanjutnya adalah menciptakan dampak. Bisnis saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi saja, namun juga harus memperhatikan dampak apa yang telah diberikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memiliki tujuan bisnis yang berkelanjutan.
Desi Ofiani
Volunteer KUBISA
Yeeaayy!!!Setelah mengikuti rangkai proses seleksi dari 21 Peserta UMKM, Akhirnya..terpilih 8 Peserta/Tim dinyatakan lolos dan akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait dengan bisnis lestari kedepannya. Agenda pendampingan akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu pada bulan Januari-Februari 2023.
Adapun bentuk pendampingan KUBISA 2023 yang akan dilakukan pada bulan Januari 2023 yaitu diantaranya visioning, bisnis model canvas, tata kelola, barang atau jasa, dan finance. Kemudian pada bulan Februari peserta akan diberikan pelatihan dan pendampingan mengenai marketing, pict deck, public speaking, prototyping desain kemasan dan foto produk. Congrats yap!!
Berikut Nama Peserta/Tim UMKM yang lolos seleksi:
Program Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA) yang diadakan oleh Skelas telah sampai pada seleksi calon peserta tahap II. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 Januari 2023 yang berlangsung secara hybrid di ruang rapat Tangsi Belanda. Sembilan calon peserta hadir secara offline dan satu secara online.
Seleksi tahap II ini bertujuan untuk mengetahui apakah ide usaha atau usaha yang telah berjalan layak untuk diberikan pendampingan atau tidak. Dalam hal ini, terdapat beberapa kategori penilaian, yang mana nantinya hasil dari penilaian tersebut tidak dapat diganggu gugat.
Penilaian tersebut dapat dilihat dari hasil presentasi para calon peserta terkait dengan usaha yang mereka miliki. Waktu yang diberikan untuk presentasi hanya 10 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam hal ini, para juri tidak hanya memberikan pertanyaan saja, namun mereka juga memberikan saran atau masukan terkait dengan pengembangan produk/jasa.
Calon peserta KUBISA yang nantinya dinyatakan lolos akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait dengan bisnis lestari. Agenda pendampingan akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu pada bulan Januari-Februari 2023.
Adapun bentuk pendampingan KUBISA 2023 yang akan dilakukan pada bulan Januari 2023 yaitu diantaranya visioning, bisnis model canvas, tata kelola, barang atau jasa, dan finance. Kemudian pada bulan Februari peserta akan diberikan pelatihan dan pendampingan mengenai marketing, pict deck, public speaking, prototyping desain kemasan dan foto produk.
Penulis:
Desi Ofiani
Volunteer KUBISA
Inkubasi bisnis merupakan proses pembinaan bagi pelaku usaha skala kecil dan atau pengembangan produk baru yang dilakukan oleh inkubator bisnis. Inkubator bisnis juga berperan untuk membimbing sebuah usaha agar berjalan dengan manajemen organisasi dan finansial yang baik, dengan adanya hal ini diharapkan bisnis tersebut dapat berkembang secara berkelanjutan dan mengahasilkan keuntungan yang diinginkan.
Untuk mendukung program bisnis lestari di Siak, Skelas mengadakan program Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA). Program ini bertujuan untuk membantu pelaku bisnis lestari yang ada di Siak agar dapat mencapai kesejahteraan namun tetap memperhatikan dampak lingkungan dalam proses berlangsungnya bisnis dan mendukung visi Siak Hijau serta target 1000 UMKM/tahun yang direncanakan Pemerintah Kabupaten Siak.
Kick off KUBISA resmi dibuka pada tanggal 27 Desember 2022 di Tangsi Belanda (kantin Skelas), kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Siak Husni Merza dan dihadiri juga oleh perwakilan OPD, CSO, private sector, komunitas yang ada di Siak serta para pelaku UMKM.
Dalam pidatonya, Huzni Merza mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Skelas saat ini akan mengukir sejarah manis dimasa yang akan datang. Huzni juga berharap agar regenerasi Siak Hijau serta anak-anak muda yang konsen terhadap Siak Hijau ini bisa terus dipertahankan dan dikaderisasi. Kemudian, beliau juga berharap Skelas dapat membantu permasalahan yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Siak.
Kick off KUBISA dilaksanakan secara hybrid, hal ini bertujuan agar teman-teman yang berhalangan hadir pada kegiatan offline tetap bisa ikut berdiskusi bersama terkait dengan inkubasi bisnis lestari ini. Kegiatan berlangsung selama kurang lebih tiga jam dan berjalan kondusif.
Selama kegiatan berlangsung, peserta inkubasi yang hadir secara offline dan online juga diajak berdiskusi mengenai beberapa hal yaitu apakah terdapat program serupa atau yang akan dilaksanakan, kemudian apakah program tersebut dapat dikolaborasikan dalam program inkubasi. Selanjutnya, apa yang diinginkan dalam program tersebut jika bisa dikolaborasikan serta apa bentuk peran kongkrit yang bisa diberikan.
Melalui diskusi tersebut, perwakilan Dinas Perempuan Dan Anak mengatakan bahwa pada 2023 sudah terdapat UMKM yang siap dibantu pendanaan atau rantai pasok, output untuk membantu peningkatan literasi digital oleh UMKM, output KEM yang berkaitan untuk membantu dalam hal company profile dan pandauan bisnis lestari serta Komunitas Melati Nusantara juga menyediakan pendampingan dan modul pelatihan digitalisasi, isu sustainability dan perpajakan.
Tidak hanya itu, Disca juga menyampaikan tentang penggunaan aplikasi krealogi untuk memudahkan para pelaku UMKM. Bentuk kolaborasi yang akan dilakukan adalah pelatihan aplikasi rantai pasok secara digital, adapun benefit yang akan didapat adalah memudahkan pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis, dapat berbagi pengalaman dan informasi, menciptakan laporan keuangan yang dapat diunduh serta dapat mengajukan permodalan.
Selain benefit diatas, hal positif yang bisa kamu dapat dalam kegiatan Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA) ini adalah mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ide bisnis melalui ide bisnis lestari, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan yang ditanamkan kepada seluruh peserta inkubasi, mendapatkan pengetahuan mengenai tahapan pembuatan bisnis, melahirkan produk/jasa yang membantu mengatasi berbagai tantangan yang ada di Siak sekaligus menciptakan pendapatan, akses pasar dan mendukung kebijakan Siak Kabupaten Hijau dan Visi Kabupaten Siak 2021-2026.
Bertempat di Tangsi Belanda (kamis 15/9/2022) Skelas kembali melaksanakan kegiatan BeSeLo (Bebual Semangat Lokal). Dalam SKELAS BESELO yang ke-4 ini mendiskusikan terkait dengan “Peluang Bagi UMKM Lokal dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Melalui Katalog Elektronik Lokal dan Toko Daring di Kabupaten Siak”. Katalog Elektronik Lokal adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, merek, jenis, spesifikasi teknis, harga dan jumlah ketersediaan Barang/Jasa tertentu dari berbagai penyedia. Sedangkan Toko Daring merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memfasilitasi pelaksanaan epurchasing Pengadaan Barang/Jasa di K/L/PD melalui PPMSE yang berbentuk marketplace dan ritel daring.
Dipilihnya E-Katalog Lokal dan Toko Daring sebagai tema dalam kegiatan ini karena saat ini Presiden RI Joko Widodo meminta agar produk-produk lokal unggulan segera masuk ke ekatalog lokal. Kebijakan ini merupakan Salah satu bentuk gotong royong K/L dan dukungan atas momentum Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya di Daerah. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mengubah proses bisnis katalog elektronik menjadi lebih cepat dan sederhana. Salah satu tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak pelaku usaha kecil dan mikro untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dan mendorong akselerasi pemanfaatan produk dalam negeri, Kepala LKPP menyampaikan bahwa langkah tersebut merupakan upaya percepatan penayangan produk dalam negeri dan usaha mikro kecil (PDN-UMK) dalam katalog elektronik nasional, sektoral dan lokal. Pemerintah daerah diharapkan sebanyak mungkin memasukkan penyedia barang/ jasa dalam e-katalog lokal, dan OPD yang ada di kabupaten dapat belanja melalui e-katalog lokal dan ditargetkan sebanyak mungkin ditayangkan.
Minggu, 21 Agustus 2022. Diiringi deru drone dan debur ombak sungai terdalam di Indonesia, para peserta Temu Pusaka Indonesia 2022 Siak membacakan Deklarasi Siak 2022: Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka. Video deklarasi ini diputar dalam Temu Pamungkas, acara yang menjadi gong penutup seluruh rangkaian acara Temu Pusaka Indonesia (TPI) 2022 Siak.
Sudah 18 tahun Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI / the Indonesian Heritage Trust) sebagai organisasi pelestarian yang mewadahi praktisi maupun pegiat pelestarian dari berbagai daerah di Indonesia ini berkiprah menjadi bagian dalam membangun gerakan pelestarian pusaka di Indonesia. Salah satu gerakan yang menjadi program tahunannya dikenal sebagai Temu Pusaka Indonesia (TPI). Acara tahunan ini menjadi wadah pertemuan segenap mitra dan organisasi pelestari pusaka dari berbagai daerah di Indonesia untuk berkumpul dan berbagi cerita sukses serta tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian selama setahun penuh. Bahkan tengah gelombang wabah Covid-19 yang tak kunjung usai, BPPI tetap konsisten melakukan berbagai kegiatan pelestarian dengan berbagai adaptasi, dan TPI tak terkecuali. Di tahun 2020, BPPI beradaptasi dengan mengadakan TPI yang pertama kalinya dilaksanakan secara daring (online). Tahun 2021 menjadi TPI pertama yang diadakan secara hybrid, kombinasi daring dan luring terbatas. Dan di tahun 2022, TPI bangkit kembali dengan semangat baru dan menyelenggarakan seluruh acaranya secara luring di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Siak adalah sebuah kota pusaka yang dikenal sebagai kawasan bersejarah yang kental dengan budaya Melayu yang mengakar kuat dalam setiap aspek masyarakat. Sejak ditetapkan sebagai Kota Pusaka sampai sekarang, Siak terus berbenah dalam upaya pelestarian yang dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dari pemerintah, komunitas, dan berbagai institusi terkait di dalam dan luar negeri. Semangat inilah yang mendasari tema TPI 2022 ini yakni “Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka”. TPI 2022 dihadiri peserta dari berbagai latar belakang dan usia yang telah hadir dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Sawahlunto, Riau, Vienna di Austria, secara luring. Juga terlibat erat di dalam TPI 2022 ini pemerintah daerah Kabupaten Siak, komunitas muda-mudi seperti SKELAS dan Heritage Hero yang dengan penuh semangat memperkenalkan berbagai aspek pusaka Siak kepada peserta yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.
Acara TPI 2022 ini terdiri dari enam bagian acara utama yang tersebar dalam tiga hari yang dimulai dari hari Kamis, 18 Agustus 2022, dan berakhir pada hari Minggu, 21 Agustus 2022.
Hari pertama dimulai dari dari Kelas Pelestarian, sesi khusus yang mengundang pakar-pakar senior bidang pelestarian untuk berbagi ilmu pengelolaan pusaka Siak berkelanjutan baik pusaka ragawi maupun tak-ragawi kepada organisasi perangkat daerah di Siak. Dilanjutkan dengan Temu Mitra Internasional, ajang diskusi dan bertukar pikiran bagi pelestari internasional untuk berbagi pengalaman, cerita sukses, dan tantangan dalam pelestarian pusaka dari ICOMOS Jakarta, ICOMOS Austria, International National Trust Organization (INTO), dan Southeast Asia Cultural Heritage Alliance (SEACHA). Hari pertama berakhir dengan sambutan yang hangat dari Bupati Siak.
Hari kedua dibuka dengan Jelajah Pusaka menelusuri Balai Kerapatan Tinggi, Masjid Syahabuddin, Klenteng Hock Siu Kiong, Istana Siak dan Istana Peraduan, dan Madrasatun Nisa’ untuk semakin mengenal sejarah, tradisi, kesenian, dan kreativitas masyarakat di Siak. Dilanjutkan dengan Temu Mitra Lokal yang mengundang perwakilan Jogja Heritage Society dan Bali Kuna Santi, dan diteruskan dengan Temu Sapa yang menghadirkan tokoh nasional untuk berbicara mengenai pelestarian dan pesan pusaka, yang pada kesempatan ini diberikan oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Hari kedua ditutup dengan Temu Wicara, sebuah wadah untuk bertukar perspektif antara pemerintah, akademisi, dan komunitas dalam pengalaman pelestarian, khususnya terkait saujana pusaka dan ekonomi pusaka yang menjadi fokus dalam pertemuan ini.
Tiga hari ini diakhiri dengan Temu Pamungkas yang akan menutup rangkaian acara TPI 2022 dengan Deklarasi Siak 2022: Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka yang dibacakan di tepi Sungai Siak. Deklarasi ini yang menjadi materi utama penyelenggaraan Tahun Pusaka Indonesia sepanjang 2023 ini berkomitmen mempersiapkan kemitraan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Pemerintah Kabupaten Siak, dan perguruan tinggi serta institusi terkait lainnya dalam pengembangan pengelolaan pelestarian pusaka dan peningkatan kapasitas. Juga membentuk wadah komunikasi dan aksi bagi generasi muda serta masyarakat pelaku pelestarian, mendorong kemitraan dengan dunia usaha, dan menajamkan peran fasilitasi dari pemerintah dalam penerapan ekonomi pusaka dan pengelolaan pelestarian berkelanjutan. Selain itu, deklarasi ini juga berkomitmen memberikan pemahaman ekonomi pusaka dan menajamkan pemahaman saujana pusaka melalui pelatihan peningkatan kapasitas yang menerus melalui perguruan tinggi maupun koalisi antar institusi pelestarian pusaka.
Berakhirnya tiga hari TPI 2022 kiranya tidak menjadi akhir dari upaya pelestarian; semoga TPI 2022 dapat memperteguh semangat pelestarian pusaka melalui pemahaman sejarah perjalanan pelestarian di Siak, sekaligus menyusun strategi dan rekomendasi bersama dalam pengelolaan pusaka alam, budaya, dan saujana dari masukan catatan pengalaman berbagai institusi, dan membawa Siak menuju Kota Pusaka yang lebih lestari.
Salam lestari!
Dua tahun pendemi membuat pergerakan film di Siak terkesan mati suri.
Narasi ini digaungkan anak film lokal Siak untuk membangkitkan semangat berkarya. Petang tadi kegiatan SKELAS BESELO yang menampilkan 4 Film Lokal karya anak Siak turut di apresiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan bersama Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Pariwisata Kabupaten Siak sehingga menemukan hasil diskusi yang positif dan angin segar untuk masa depan perfilman di Siak.
Semangat komunitas berkarya harus ditanamkan serta konsistensi yang bagus harus diterapkan untuk perfilman di Siak. Para penggiat film akhirnya menemukan solusi untuk bergotong royong multipihak mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kapasitas dengan cara asik dan mengutamakan kualitas yang baik kedepan.
Yuk gotong royong bareng untuk perfilman Siak!!!
Gotong Royong Untuk Siak #SiakAsik