Kabupaten Siak kembali menunjukkan langkah maju dalam upayanya menjadi kabupaten mandiri dan lestari dengan suksesnya penyelenggaraan Siak Innovation Challenge 2025. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk berinovasi menciptakan solusi kreatif dalam mendukung perlindungan ekosistem gambut, ekonomi lestari, dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai kabupaten yang 57% wilayahnya berupa lahan gambut, Siak menghadapi tantangan besar untuk menjaga kelestariannya sekaligus memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Tragedi kebakaran hutan pada tahun 2015 menjadi momentum penting bagi Siak untuk bertransformasi. Pemerintah Kabupaten Siak menetapkan komitmen kuat melalui Kebijakan Siak Hijau, sebuah payung kebijakan yang mendukung tata kelola lestari dan berkeadilan. Dengan inisiatif seperti Siak Innovation Challenge, identitas baru “Siak Asik” — Alam, Sejarah, Inovasi, dan Kolaborasi — semakin ditegaskan sebagai cerminan nilai utama pembangunan kabupaten ini.
Budhi Yuwono, Kepala Bapperida Kabupaten Siak, menyampaikan bahwa inovasi adalah kunci keberhasilan perubahan ini. “Siak Innovation Challenge telah membuktikan bahwa masyarakat, terutama generasi muda, memiliki potensi besar dalam menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak nyata. Ide-ide ini kami harapkan menjadi solusi yang membawa manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan di Siak,” ujarnya.
Siak Innovation Challenge 2025 merupakan hasil kolaborasi berbagai entitas lokal yang digerakkan oleh orang muda Siak dalam payung ‘Ekosistem Lestari Siak’, yang melibatkan Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas), Alam Siak Lestari (ASL), Pinaloka, Explore Siak, dan Haha Hihi Media. Melalui kerja sama ini, nilai-nilai lokal dan semangat kolektif generasi muda diterjemahkan menjadi aksi nyata yang berkontribusi pada restorasi dan pelestarian ekosistem gambut.
Musrahmad, Ketua Panitia Siak Innovation Challenge sekaligus Direktur Alam Siak Lestari, menegaskan pentingnya inovasi berbasis komunitas. “Tantangan menjaga ekosistem gambut adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan ide-ide baru. Kompetisi ini menjadi langkah awal membangun sinergi lintas sektor untuk mendukung Kebijakan Siak Hijau,” jelasnya.
Setelah proses panjang yang dimulai dari pendaftaran, pendampingan oleh mentor ahli, hingga pitching, tiga inovasi terbaik berhasil meraih penghargaan:
Para pemenang tidak hanya mendapatkan apresiasi, tetapi juga pendanaan untuk merealisasikan proyek mereka. Teguh Al-Azizul dari Tim GATY mengungkapkan harapannya, “Kami berharap kompetisi seperti ini terus berlanjut, agar generasi muda lain juga terdorong untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.”
Siak Innovation Challenge 2025 menunjukkan bahwa inovasi tidak harus bersifat megah. Ramon Y. Tungka, salah satu dewan juri, menegaskan, “Inovasi bisa hadir dari hal-hal sederhana. Yang terpenting adalah ide dan aksi nyata yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.” Konsep inovasi sederhana ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Siak untuk ikut berpartisipasi aktif menemukan inovasi-inovasi berbasis alam lain yang sederhana dari kehidupan sehari-hari.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan penghargaan terhadap nilai lokal, Kabupaten Siak terus menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan pendekatan berbasis komunitas dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan ekonomi. Melalui partisipasi aktif generasi muda, masa depan Kabupaten Siak sebagai daerah yang hijau, sejahtera, dan mandiri semakin nyata.
Ini dia juri-juri hebat kita di acara Siak Innovation Challange 2025. Para juri ini akan menjadi penilai kepada peserta SIC 2025 berdasarkan inovasi, Kelayakan, dampak sosial-lingkungan berkelanjutan dan skalabilitas ide.
Profesi : Actor | Explorer | Eco-Warrior.
Nama Asli : Ramon Yusuf Tungka
Tgl Lahir : Jun 2, 1984
Domisili :Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Profesi : Head of Executive Board Koalisi Ekonomi Membumi
Nama Asli : Gita Syahrani
Aktivitas : Sustainability & Collective Impact Convener
Domisili : Jakarta, Indonesia
Profesi : Executive Director - Belantara Foundation
Nama Asli : Dolly Priatna
Domisili : Jakarta, Indonesia
Setelah melalui rangkaian panjang, mulai dari tahap pendaftaran pada Agustus hingga Oktober 2024, Siak Innovation Challenge 2025 berhasil mengumpulkan 35 kelompok pendaftar. Sebanyak 10 kelompok lolos ke tahap mentoring. Sepuluh kelompok ini pun didampingi oleh para mentor dengan latar belakang profesional dan ahli di bidangnya menuju tahap pitching untuk mendapatkan ide inovasi terbaik.
AEBO WARA | |
STRIGISFORMES TEAM | |
SECAWAN | |
SIAK WARRIORS | |
RELUNG TROPIKA | |
GATY | |
AVATAR | |
MAHARATU GROUP | |
RB ENERGY | |
SIAK GREEN RESIDENCE |
Penilaian akan dilakukan oleh dewan juri pada puncak kegiatan SIC 2025 (13/1/2025), yang terdiri dari Dr. Dolly Priatna (Direktur Eksekutif Belantara Foundation), Gita Syahrani (Head of Executive Board Koalisi Ekonomi Membumi), dan Ramon Y. Tungka (figur publik dan Eco Warrior dari Saya Pilih Bumi).
Sampai jumpa pada tahap berikutnyaaa!!
Siak Innovation Challange (SIC) Merupakan program yang menciptakan ruang bagi orang muda untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide- ide inovatif untuk pemanfaatan dan menjaga keberlangsungan lahan gambut. Selain itu juga dapat menginspirasi generasi muda Siak dan Riau pada umumnya untuk menjadi agen perubahan dalam pembengunan keberlanjutan.
Siak Innovation Challenge 2025 menjadi ajang kompetisi sekaligus wadah bagi generasi muda untuk menciptakan solusi kreatif. SIC 2025 bertujuan mendukung perlindungan ekosistem gambut sekaligus mendorong ekonomi lestari dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Inisiatif Siak Innovation Challenge lahir dari kecintaan generasi muda Siak terhadap daerahnya. Inisiatif ini merupakan kolaborasi dari berbagai entitas lokal yang digerakkan oleh orang muda Siak atas nama Ekosistem Lestari Siak.
Siak Innovation Challenge mengusung tiga nilai utama. Ketiga nilai utama itu adalah #SiakHijau, #SiakAsik, dan #RamahGambut, yang mencerminkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan, keberlanjutan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.